Tuesday, August 07, 2012

Tradisi Mbambleh posted at Aug 2, '09 12:27 AM in multiply

Mungkin yang akan saya paparkan ini
adalah sebuah hal yang sepertinya
tidak masuk akal. Namun saya
menempuh resiko dengan
memposting ini, karena mungkin dari
beberapa teman saya masih
menganggap ini sebuah rahasia yang
semestinya tidak diketahui publik.
Beberapa teman saya menganggap,
masyarakat dunia saat ini masih cukup
terbelakang untuk menerima sebuah
proses yang begini maju.
Ini berhubungan dengan masa ketika
aku kuliah. Ini berhubungan dengan
istilah yang baru kudengar waktu itu,
yaitu Mbambleh. Itu adalah masa
ketika aku dan beberapa temanku
dapat mengerjakan tugas-tugas kuliah
dengan brilian. Namun sayang
memang masih banyak yang tidak
mengerti kehebatan itu. Masih teringat
saat itu diantara kami sering
mengadakan rapat hanya untuk
menentukan dimana tempat makan
yang akan dituju. Lokasi rapat favorit
adalah tempat parkir, dan tidaklah
terlalu mengherankan jika itu
memakan waktu sampai 4 jam
dengan tanpa hasil. Tokh, jika pada
akhirnya tidak tercapai kata mufakat,
kami semua masih mempunyai
seorang teman baik hati yang selalu
mau memberi makan.
Rajin. Tentu saja rajin merupakan
kunci bagi keberhasilan kami, selain
mbambleh tentu saja. Seringkali kami
belajar (ber)kelompok disalah satu
rumah atau kos diantara kami
semalaman. Biasanya itu terjadi jika
ada tugas yang cukup berat yang
harus dilakukan dan membutuhkan
kekompakan. Dan focus makalah ini
adalah tentang pembagian waktu dan
metode pengerjaan tugas sehingga
hasil-hasil tugas kami selalu dapat
berarti bagi peradaban manusia.
Berikut detailnya.
Kami selalu memulai pengerjaan tuga
pada saat jam 5 sore. Dimulai dengan
Ishoma sampai jam 9 malam. Berisi
dengan jadwal berdoa kepada Tuhan
agar diberikan kemudahan dalam
mengerjakan tugas. Keimanan kami
tercermin dari mengulangnya mata
kuliah agama sampai 2 kali. Makan
juga kami tempatkan disini, karena
pasti konsentrasi akan terganggu jika
mengerjakan tugas dengan perut
kosong.
Jam 9-12 adalah masa pengumpulan
data. Seringkali kami membutuhkan
waktu untuk menggali inspirasi
dengan menggali data sebanyak-
banyaknya. Kita mengerti betul apa itu
pentingnya brainstorming, karena
itulah kami selalu membutuhkan
waktu yang banyak pada saat ini
untuk internetan, nonton TV kabel,
bahkan seringkali juga DVD film
terbaru dan komik. Kami semua
percaya bahwa semua hasil kreasi
manusia itu adalah sebuah kumpulan
ide yang berhasil dikejawantahkan.
Semua hal didalamnya berisi
informasi dan pelajaran, bagi mereka
yang mau mengamati dan berpikir.
Jam 12-2 adalah supper time. Setelah
brainstorming yang melelahkan, kami
membutuhkan sebuah dorongan
stamina dan semangat. Jus
merupakan pilihan yang sering kami
lakukan. Minum jus sambil keliling
Surabaya waktu malam merupakan
sebuah gelombang vitalitas bagi otak
yang telah diperas selama 3 jam. Ini
semua membuat fresh pikiran, dan
siap menelurkan ide-ide brilian yang
akan dikenang dalam peradaban.
Ledakan imajinasi sering terjadi pada
masa ini. Aku sangat yakin Leonardo
Da Vinci juga melakukan ini sebelum
berhasil membuat karya-karyanya,
cuma saja satu hal yang belum bisa
saya buktikan, apakah juga sudah
dikenal jus waktu itu.
Jam 2-4 dini hari. Pernahkah
mendengar tentang Alfin Toffler? Dia
yang menjelaskan teori tentang Third
Wave. Singkatnya kemajuan
peradaban dunia ini ditandai dengan
3 gelombang. Yang pertama adalah
tentang revolusi pertanian. Masyarakat
didunia mulai mengembangkan
pertanian sebagai sumber kemajuan.
Tahap kedua adalah industri. Dan
gelombang ketiga adalah informasi.
Banyak yang percaya itu adalah saat
ini. Tapi lebih dari itu, kami telah
mempercayai gelombang keempat,
yaitu kreativitas. Dengan alasan itulah
maka ide-ide yang sebelumnya
ditemukan dalam masa brainstorming
itu diolah secara sendiri-sendiri oleh
otak-otak kami yang telah di suntik
semangat tadi secara terpisah. Kami
masing-masing mempunyai waktu
bebas untuk melakukan kegiatan yang
ingin dilakukan untuk mengolah ide
itu. Ada beberapa diantara kami yang
bisa mengolah ide tatkala bermain PS,
maka dia akan bermain PS selama
masa ini. Ada yang bisa berpikir
tatkala tidur dan mengolah ide dalam
mimpi. Ada juga diantaranya yang
sholat. Tahajud? Bukan, tapi sholat
Isya yang terlalu malam. Namun ada
juga yang hanya perlu memakan
kudapan yang tersisa dalam supper
sebelumnya.
Jam 4-6 pagi adalah waktu
mengerjakan tugas yang
sesungguhnya. Dalam waktu inilah
peradaban dunia kami tentukan.
Dalam masa inilah sejarah kami
ciptakan. Di waktu inilah hasil-hasil
gemilang kami rajut. Di waktu inilah
masa depan kemanusiaan kami
tentukan. Dan jangan pernah heran
jika hasil yang kami capai selalu
brilian. Hanya saja memang beberapa
orang disekitar kami masih
membutuhkan waktu untuk mencerna
dan mengetahui betapa gemilangnya
hasil tugas kami, maka kami selalu
lapang dada untuk menunggu pikiran
mereka untuk lebih terbuka.
Pengetahuan yang mendobrak
memang selalu membutuhkan waktu
untuk mencapai kebesarannya.
Bukankah Galileo juga mengalaminya
seperti pada kisah tentang Illuminati
yang terkenal itu?
Demikianlah tahap demi tahap
tersebut. Dan karena hasil-hasil itulah
beberapa teman kami yang
sebelumnya tidak tergabung, saat ini
mulai bergabung. Bahkan saat ini
ketua Mbambleh telah dipilih dari
kaum “Muhajirin” tersebut.
Maka, atas nama peradaban manusia,
aku ucapkan selamat berkreasi. Satu
langkah kemajuan yang dicapai
seorang manusia merupakan beratus
langkah bagi peradaban manusia.

No comments: