Friday, July 06, 2007

Menunggu bulan terpahat

Aku Jatuh Cinta? aku tak percaya itu semua terjadi padaku. Aku Pygmalion yang sombong, egois dan gila ini telah takluk pada wanita?. Memang semua bisa terjadi di dunia ini, dan ini adalah salah satu dari yang aneh tersebut. Seorang wanita yang ayu dan anggun telah masuk dan berkuasa di istana jiwaku. Aku mungkin memang orang yang bodoh di dunia ini hingga aku tak tahu bahwa diriku sendiri telah jatuh cinta. Ketika aku pertama kali melihat dia si Venus yang anggun, ada perasaan aneh yang menjalar di dalam aliran darah buas yang mengalir lepas dari hatiku. Aku tak pernah menganggap itu adalah cinta, dan sampai sekarang pun aku tak pernah tahu perasaan apa itu.

Jika memang aku jatuh cinta, maka harusnya aku akan menjadikan dia kekasihku, menemaninya memangku cinta dalam hati dan meminang seluruh jiwanya agar takluk dalam kesepakatan sakral itu. Tapi aku tak pernah sanggup menjadikan aku rajanya, aku hanya sanggup menjadikan dia ratuku. Ratuku, aku ingin selalu menyebutnya begitu, terlalu berarti untuk hanya jadi wanita yang menghabiskan waktunya bersama aku yang tak berarti ini. Untuk rasa sayang dan cinta ini, aku akan memahatkan wajahnya di rembulan, agar nanti aku dapat melihat wajahnya dalam setiap purnama. Aku bayangkan nanti aku duduk di telaga sepi berteman dengan binatang malam yang meringkik sunyi menemaniku menatap wajahnya di purnama yang memancar cahya emas.

Sombong, memang aku sombong, aku selalu tahu hal itu tapi tak pernah bisa menghentikannya. Aku selalu berkata aku akan membangun istana besar di tengah padang luas. Dengan taman bunga yang indah warna pelangi sehingga burung-burung terbang dan hinggap menikmati keindahan itu tanpa takut untuk ditangkap dalam sangkar sempit yang pengap. Apalagi di istana itu? Tidak lain adalah angin sepoi dari barat yang selalu bertiup memberitakan kebahagiaan dan berita suka cita membelai rambut dan wajah setiap insan. Di istanaku itu nantilah aku ingin memiliki seorang wanita yang menjadi ratuku, ratu yang bertahta di istanaku, juga dihatiku.

No comments: